Selasa, 09 Januari 2024
Ini Merupakan Langkah Kenaikan Ekonomi Digital 2024!
Para pengamat menyarankan pemerintah mengambil beberapa langkah untuk membantu sektor ekonomi digital mendapatkan momentum pada tahun 2024.
Pengamat ekonomi digital Indef Eisha Maghfiruha Rachbini mengatakan nilai ekonomi digital Indonesia 2023 di prediksi tumbuh 8% dari tahun sebelumnya.
Sayangnya, penurunan masih berlanjut pada tahun ini, ujarnya. Investasi dan pembiayaan difokuskan pada kawasan ASEAN bidang e-commerce.
“Padahal, UMKM Indonesia secara sektoral telah mendominasi sektor perdagangan dan retail dengan porsi sebesar 63% dari total jumlah unit usaha UMKM. Dengan begitu, perkembangan ekonomi digital yang sangat pesat pada sektor perdagangan online memberikan manfaat pada UMKM di sektor perdagangadan retail, melalui penggunaan platform ekonomi digital,” terangnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (30/12/2023).
Lanjutnya, jumlah UMKM di Indonesia sebanyak 64,5 juta. Dari jumlah tersebut, 22 juta atau 33,6% merupakan UMKM digital. Dan Volume transaksi e-commerce 3,48 juta rupiah dan jumlah transaksi 476,3 triliun rupiah (meningkat 18,8% dari tahun sebelumnya).
Jumlah UMKM digital diperkirakan akan meningkat menjadi 30 juta pada tahun 2024. Mendorong pertumbuhan dan inklusi keuangan di sektor UMKM, beliau mengatakan "Pertumbuhan dan keterlibatan ekonomi yang inklusif adalah kuncinya Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. ketersediaan akses keuangan, Ia mengatakan kegiatan ekonomi UMKM bisa didorong. Produktivitas yang mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Kepemilikan modal menjadi pendorong bagi UMKM produksi dan keluaran. Sayangnya, alokasi pinjaman ke perbankan terlalu besar. UMKM Indonesia masih tergolong kecil dibandingkan negara lain. Sementara itu, sektor jasa keuangan digital diperkirakan akan tumbuh pesat dengan nilai transaksi akan mencapai US$451 miliar pada tahun 2025 dibandingkan 2022 yang sebesar US$275,4 miliar.
Pinjaman online memiliki potensi besar di masa depan, jadi Ia menjelaskan, Indonesia diperkirakan akan bertransisi menuju masyarakat non-tunai (cashless society). Penggunaan transaksi pembelian kartu kredit atau debit serta QRIS akan terus meningkatkan volume perdagangan hingga tahun 2023 mencapai hampir Rp 150 triliun.
Ia melihat tantangan yang masih ada berupa kesenjangan digital. Perbedaan akses dan penggunaan antar wilayah di Indonesia Infrastruktur digital antara usaha kecil, menengah, dan besar.
Berdasarkan data BPS tahun ini, nilai IP TIK tertinggi ada di DKI Jakarta memiliki nilai terendah sebesar 7,64, dan Papua memiliki nilai terendah pada tahun 2022 sebesar 3,22. Jadi selisih kedua wilayah tersebut adalah 4,42. Oleh karena itu, ia merekomendasikan pengurangan kesenjangan digital meningkatkan akses terhadap UMKM khususnya infrastruktur dan konektivitas digital yang merata di seluruh Indonesia dan wilayah daerah perkotaan dan terpencil.
“Perlu juga mendorong kecakapan dan literasi digital UMKM, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan digital bagi para pelaku UMKM dan formalitas dan legalitas UMKM sebagai usaha sektor formal,” ucapnya.
Mengingat pentingnya akses dan inklusi keuangan bagi UMKM pemberdayaan diperlukan untuk mendorong digitalisasi UMKM di Indonesia. Memberikan pendidikan literasi keuangan kepada usaha kecil dan menengah. Selain itu, diperlukan kerja sama yang sinergis antar instansi pemerintah. Membangun ekosistem ekonomi digital Indonesia, khususnya antar pemerintahan mulai dari sektor swasta hingga korporasi, dari akademisi hingga usaha kecil dan menengah. Jadilah bagian dari ekonomi digital.
“Penting juga kepastian regulasi yang dapat menciptakan persaingan usaha yang sehat, kondusif dan adil dalam ekosistem ekonomi digital,” pungkasnya.
Cek Berita Lainnya di Antara Systems