13 Desember 2023
Transaksi digital di Indonesia terus meningkat. Penggunaan digital banking dalam 5 tahun terakhir mengalami pertumbuhan positif hingga 158% (Databoks, 2023). Bila ditarik jangka panjang, transaksi digital diprediksi akan terus naik mencapai nilai Rp1.872 triliun pada 2027 (International Data Corporation Asia Pacific, 2023).
Namun begitu, kenaikan ini belum diimbangi dengan keamanan dalam bertransaksi digital. Lebih dari 115 ribu kasus penipuan jualan online dilaporkan ke Kementerian Kominfo sepanjang 2021 (CNN Indonesia, 2021). Hal ini menunjukkan bahwa keamanan transaksi digital menjadi perhatian utama tidak hanya bagi nasabah tetapi juga bagi para pebisnis.
Mengamankan Keuangan Anda: 5 Tindakan Pencegahan Transaksi Digital yang Aman!
Dalam era digital ini, melakukan transaksi secara online telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Namun, dengan keuntungan tersebut, datanglah tantangan keamanan yang perlu diatasi. Berikut adalah lima tindakan pencegahan transaksi digital yang aman yang dapat membantu Anda melindungi informasi keuangan Anda:
1. Menjaga PIN & Merahasiakannya
Hal pertama yang harus Anda perhatikan untuk menjamin keamanan transaksi digital Anda adalah menjaga kerahasiaan PIN ATM (Personal Identification Number) atau dompet digital Anda. PIN Anda bersifat pribadi dan rahasia, jangan membaginya dengan siapa pun, bahkan orang terdekat Anda.
Menjaga kerahasiaan PIN merupakan langkah krusial dalam memastikan keamanan finansial dan keberlanjutan transaksi elektronik. Dalam era teknologi ini, memahami pentingnya merahasiakan kombinasi angka pribadi adalah langkah awal yang tak terhindarkan untuk melindungi diri dari potensi ancaman keamanan digital.
Masih banyak kejadian kriminal online yang dapat ditelusuri kembali ke penyembunyian PIN yang tidak disengaja. Persentase terjadinya pembobolan PIN dompet digital oleh peretas ialah 36,6%, tertinggi dibandingkan dengan rekening bank, internet/mobile banking, dan ATM (Databoks, 2021).
2. Jangan Berikan Kode OTP Kepada Siapapun
Dalam menghadapi ancaman keamanan digital, penting untuk memahami bahwa keamanan akun Anda seringkali tergantung pada satu hal sederhana yaitu kode One-Time Password (OTP). One-Time Password (OTP) bertindak sebagai sistem keamanan ganda untuk menjamin keamanan transaksi digital Anda. Banyak layanan digital yang menggunakan kode OTP ini. Kode OTP biasanya dikirim melalui SMS, email, WhatsApp, atau panggilan telepon.
Betapa pentingnya menjaga kerahasiaan OTP Anda dan mengapa jangan memberikannya kepada siapapun karena dapat membahayakan keamanan finansial dan data pribadi Anda. Seperti halnya PIN, kode OTP juga bersifat rahasia. Tidak boleh ada bank, customer service, kasir atau pihak lain yang meminta kode OTP. Selain itu, kode OTP ini juga tidak boleh sembarangan diberikan. Hal ini penting sebagai tindakan pencegahan untuk menjamin keamanan transaksi digital yang Anda lakukan.
Jangan menyesal jika Anda lalai membagikan kode OTP Anda kepada seseorang. Begitu kode OTP disebar, kemungkinan besar aplikasi perbankan Anda diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, harap jaga kerahasiaan kode OTP yang Anda terima.
3. Gunakan Rekening Bersama
Transaksi digital sering digunakan dalam proses pembayaran online. Untuk memastikan transaksi aman dan menghindari penipuan, sebaiknya pada proses pembayaran dapat menggunakan rekening bersama. Rekening bersama ini berfungsi sebagai penghubung antara Pihak I dan Pihak II, menggunakan fasilitas penyimpanan dana Pihak III untuk transaksi digital.
Saat ini sudah banyak marketplace yang menawarkan fungsi layanan rekening bersama. Apabila pembeli menyetorkan dana ke rekening bersama, namun dana tersebut tidak diproses langsung oleh Pihak III hingga penjual mengirimkan barangnya kepada pembeli. Pembayaran di hari yang sama dapat dilakukan jika barang yang dikirim menerima umpan balik dari pembeli. Namun jika tidak ada respon dari pembeli, maka penarikan dana akan tertunda dalam beberapa hari setelah keputusan pembeli atau sesuai kesepakatan para pihak.
Dengan menggunakan rekening bersama, Anda dapat dengan mudah mengelola dan berkontribusi pada keuangan bersama, memungkinkan transparansi serta kolaborasi yang efisien dalam perencanaan dan pengelolaan keuangan sehari-hari. Rekening bersama juga dapat menjamin keamanan transaksi digital, memungkinkan penjual dan pembeli merasa lebih aman dan nyaman tanpa khawatir akan penipuan atau penipuan.
4. Hati-hati Terhadap Phising
Dalam era digital yang semakin canggih, kita sering berinteraksi dengan dunia maya untuk berbagai keperluan, mulai dari perbankan hingga pembelian online. Namun, bersamaan dengan kenyamanan ini, muncul pula ancaman serius yang dikenal sebagai phishing.
Phishing adalah tindakan penipuan di mana penyerang mencoba untuk memperoleh informasi sensitif, seperti kata sandi, informasi kartu kredit, atau data keuangan lainnya, dengan menyamar sebagai entitas tepercaya. Para pelaku phishing seringkali membuat pesan atau situs web palsu yang menyerupai yang resmi, menciptakan ilusi bahwa mereka adalah pihak yang sah untuk mengelabui korban agar memberikan informasi pribadi mereka.
Bagaimana Cara Menghindarinya?
1. Waspadai Email Tidak Dikenal
- Jangan mengklik tautan atau membuka lampiran dari email yang mencurigakan.
- Periksa alamat email pengirim dengan teliti.
2. Verifikasi Situs Web
- Sebelum memasukkan informasi sensitif, periksa URL situs web dengan cermat dan pastikan bahwa situs menggunakan protokol HTTPS.
3. Aktifkan Verifikasi Dua Langkah (2FA)
- Gunakan verifikasi dua langkah untuk menambah lapisan keamanan tambahan pada akun Anda.
5. Hindari Penggunaan Jaringan Publik
Jaringan publik adalah jenis jaringan komputer yang tersedia untuk digunakan oleh publik atau orang-orang yang tidak memiliki keterlibatan langsung dengan operasional atau manajemen jaringan tersebut. Jaringan ini dapat mencakup berbagai infrastruktur, termasuk jaringan Wi-Fi di tempat-tempat umum seperti kafe, bandara, pusat perbelanjaan, atau hotspot umum lainnya.
Saat melakukan transaksi digital, gunakan jaringan Wi-Fi pribadi dan hindari jaringan publik, terutama di kafe, restoran, dan tempat umum lainnya. Data yang terhubung melalui jaringan publik ini dapat dengan mudah diretas, sehingga meningkatkan risiko informasi pribadi Anda disusupi.
Ketika tautan, situs web, dan bahkan transaksi digital tertentu melalui jaringan publik tertentu dibuka, malware dapat menyebar dan mengakses seluruh data Anda. Bahkan jika kata sandi, PIN, atau kode OTP tertentu dapat dicuri, transaksi digital yang aneh dapat terjadi. Oleh karena itu, pastikan untuk melakukan tindakan pencegahan di atas untuk mencegah pencurian data selama transaksi digital.
Keberadaan jaringan publik memungkinkan pengguna untuk terhubung ke internet tanpa perlu mengandalkan jaringan pribadi atau koneksi data seluler. Meskipun memberikan kenyamanan akses internet di tempat-tempat umum, jaringan publik juga memiliki risiko keamanan yang lebih tinggi karena dapat diakses oleh siapa saja yang berada dalam jangkauannya.
Ketika menggunakan jaringan publik, informasi yang dikirimkan antara perangkat dan server bisa rentan terhadap serangan seperti "Man-in-the-Middle" (MitM), di mana pihak yang tidak berwenang dapat mencuri atau memanipulasi data. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan keamanan saat terhubung ke jaringan publik, misalnya dengan menggunakan VPN (Virtual Private Network) untuk menyandikan data dan mengamankan koneksi.